English / Indonesia
 
Home What We Do What You Can Do About COP Photo Video  
         
Donate
 
Orangutan DNA
   
| 03 Maret 2015
FACEBOOK, BERHENTILAH MENJADI WAHANA KEJAHATAN TERHADAP SATWA LIAR

Yogyakarta - Metode perdagangan satwa liar bergerak semakin maju dan canggih seiring dengan berkembangnya teknologi. Salah satunya perdagangan satwa liar dengan menggunakan jejaring sosial Facebook atau online. Mudahnya menggunakan Facebook sebagai alat komunikasi menjadikan media sosial ini paling sering digunakan untuk media komunikasi pedagang untuk berjualan satwa liar dilindungi maupun tidak dilindungi. Pedagang biasanya akan membentuk grup komunikasi dan biasanya tertutup untuk melakukan promosi dan transaksi jual beli satwa liar. "Para penghobi dan pedagang akan berkumpul menjadi satu dalam grup/kelompok akan sangat mudah mendapatkan informasi tentang jual beli satwa liar dalam grup ini. Pedagang akan mengunggah foto satwa liar dan memberikan ...>>Read More

Bookmark and Share

| 01 Maret 2015
APE WARRIOR 2, LEBIH KUAT

Bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke 8, Centre for Orangutan Protection (COP) meluncurkan mobil APE Warrior 2, sebagai unit pengganti dari mobil APE Warrior yang sudah memasuki masa pensiun setelah 5 tahun bertugas menjelajah Jawa, Sumatra dan Bali. Pada mulanya, APE Warrior bernama Mobile Education Unit (MECU) yang berpangkalan di kantor pusat COP di Jakarta, namun pada akhirnya COP merasa perlu untuk meningkatkannya menjadi tim tersendiri seperti APE Crusader dan APE Defender di Kalimantan. Secara fisik, mobil APE Warrior 2 (Ford Everest 2500 cc) lebih perkasa dibandingkan yang sebelumnya (Toyota Rush 1500 cc). Dengan demikian, kekuatannya sudah bisa disejajarkan dengan ...>>Read More

Bookmark and Share

Pungki Nanda Pratama | 23 Februari 2015
KEANEKARAGAMAN HAYATI HUTAN HUJAN TROPIS LABANAN

Jauh di pedalaman hutan hujan tropis Kalimantan Utara, Centre for Orangutan Protection sedang membangun Pusat Penyelamatan Orangutan di wilayah Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Labanan yang dikelola oleh lembaga Pemerintah DIPTEROCARPA. Hutan hujan Labanan merupakan salah satu hutan dengan kondisi yang ideal untuk merehabilitasi orangutan ataupun hewan yang membutuhkan perhatian khusus sebelum dilepasliarkan. Hutan hujan tropis Labanan merupakan jenis hutan hujan dataran rendah (Lowland Forest) )yang memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan jenis hutan yang lainnya dengan keanekaragaman hayati yang kompleks. Di dalam wilayah hutan hujan Labanan terdapat beberapa danau dan gua karst yang menambah kelengkapan ekosistem di dalam ...>>Read More

Bookmark and Share

Ramadhani | 21 Februari 2015
ORANGUTANA DI MATA CALON "RIMBAWAN"

Pada hari Kamis, 5 Februari 2015 Tim APE Defender yang sedang berada di KHDTK Labanan, Kab.Berau melakukan sosialisasi tentang perlindungan orangutan kepada Siswa-siswi Kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan Negeri Samarinda (SMKKN Samarinda). Siswa-siswi yang berjumlah 96 orang ini sedang melakukan Praktek Kerja Lapangan selama 1 bulan ke depan di Hutan KHDTK Labanan. Kegiatan ini dilakukan di depan Stasiun Penelitian milik Balai Besar Penelitian Dipterokarpa yang berada di KHDTK Labanan, Kab.Berau ini tidak hanya diikuti oleh para siswa namun juga beberapa masyarakat desa sekitar. Mungkin warga mengira hanya akan nonton film bersama. Ketika tim APE Defender mulai menerangkan siapa COP ...>>Read More

Bookmark and Share

drh. Erni Suyanti Musabine | 16 Februari 2015
JANGAN AJARIN ORANGUTAN MENGEMIS

Orangutan termasuk satwa liar yang secara genetik hampir menyerupai manusia. Orangutan memiliki perilaku mudah belajar dari lingkungan sekitarnya. Perilaku memberi makanan yang sering kali terlihat pada pengunjung kebun binatang, sama artinya dengan mengajari Orangutan untuk menjadi pengemis. Tentu saja ini menimbulkan perilaku yang tidak baik, karena dalam pengelolaan satwa liar dalam kurungan sekalipun, kaidah-kaidah “Animal Welfare” harus terpenuhi diantaranya bisa mengeksresikan perilaku alami. Ekspresi perilaku alami ini yaitu perilaku dalam makan, meletakkan makanan pada tempatnya atau meletakkan makanan pada tempat tersembunyi untuk melatih indera penciumannya untuk makanan yang memiliki bau tertentu, bukan memberi makanan seperti dalam foto. Lama kelamaan Orangutan ...>>Read More

Bookmark and Share

| 08 Februari 2015
SEBUAH MODEL KONSERVASI YANG TERPADU

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Professor San Afri Awang, melakukan kunjungan ke Pusat Penyelamatan Orangutan COP di  Berau, Kalimantan Utara. Dia menegaskan dukungan dari Pemerintah Indonesia pada upaya konservasi orangutan. Bagi orangutan, Pusat Penyelamatan Orangutan ini pastilah yang paling mewah di Indonesia karena terletak di dalam kawasan konservasi yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Begitu orangutan yang terselamatkan tiba di sini, mereka akan mendapatkan yang terbaik dari alam. "Kita hanya perlu melalukan survey lagi yang lebih mendalam guna memastikan apakah kawasan itu cocok sebagai habitat baru atau tidak. Namun bagaimanapun juga, kehadiran COP di sini merupakan ...>>Read More

Bookmark and Share

Archives


Shop Orangufriends Public Figure Event The Ape teams
Our Partner
Monkey BusinessOrangutan outreachAustraliansave orangutanCaptive Orangutan Enrichment Angel Projects Captive Orangutan Enrichment Angel Projects www.ifaw.orgOrangutan AppealethikoolOrangutan.lu
Facebook Youtube Twitter Vimeo
 
Recent news
Pemerintah Belum Bertindak Atas Kerusakan Teluk Balikpapan

Kerusakan Teluk Balikpapan Akibat Perubahan RTRW

Kerusakan Lingkungan Teluk Balikpapan Ancam Matapencaharian Nelayan

Gubernur Ingatkan Kebakaran Hutan

Ekowisata Orangutan Tanjung Puting Terancam Kelapa Sawit

 

Stories From Field

Vored

Nature Alert

Buku

Sound4orangutan

 
Find COP Facebook
 
 
 
 
   
Centre for Orangutan Protection
WTC II Lt. 18 Jl. Jend. Sudirman Kav. 29 Jakarta 12920
email: info@orangutanprotection.com