English / Indonesia
 
Home What We Do What You Can Do About COP Photo Video  
         
Donate
 
Orangutan DNA
   
Setyawan | 20 Juli 2013
BERIKAN DIA SEBUAH KEBAHAGIAAN

Pagi itu 18 Juli 2013 merupakan hari yang membahagiakan buat saya dan beberapa relawan COP di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), Solo. Hari itu Kirno, orangutan jantan berusia 10 tahun, akan segera dipindahkan dari kandang berukuran 2 X 1,5 meter, ke sebuah pulau berukuran 2 kali lapangan bola basket yang masih di dalam kawasan TSTJ. Kirno adalah orangutan yang disita oleh BKSDA Jateng bersama COP di daerah Pati, Jateng, akhir tahun lalu. Sebagai barang bukti, Kirno untuk sementara dititipkan di lembaga ek situ TSTJ, Solo. Di sana dia mendapatkan penanganan dan perawatan yang bagus sampai luka fisik di telinganya sembuh ...
Bookmark and Share

Kertaningtyas | 15 juli 2013
BUKAN SAYA PAK!

Minggu pagi yang cerah di Kebun Raya Samarinda (KRUS), tampak satu orangutan dewasa sedang berjalan kesana kemari, rupanya ia sedang berusaha mendekati pengunjung utamanya anak- anak kecil. Beberapa anak terlihat senang dan memeluk orangutan itu, namun ada juga yang menjauh. Bagaimana ini bisa terjadi, tidakkah berbahaya  bagi pengunjung apalagi anak- anak dan orangutan itu sendiri?  Tentu saja bukanlah orangutan sungguhan. Setiap hari Minggu kami bersama Orangufriends, komunitas pendukung Centre for Orangutan protection (COP) mengadakan kegiatan mewarnai sketsa gambar satwa liar. Sasarannya adalah anak- anak seusia TK dan SD yang berkunjung ke KRUS. Kali ini kami memakai kostum orangutan untuk menarik ...
Bookmark and Share

Ade Fitria Alfiani | 10 Juli 2013
CERITA ADE, SISWA COP SCHOOL #3

Beberapa bulan yang lalu tersebar poster adanya COP School Batch #3, apa itu COP? Mungkin banyak yang sudah tau dan banyak pula yang belum mengenal. Pada 27 – 30 Juli 2013, berbagai orang dari berbagai wilayah di Indonesia berkumpul bersama. Dengan latar belakang individu yang berbeda – beda, yang memiliki berjuta pemikiran, impian dan tujuan berkumpul di satu tempat selama 4 hari, dengan harapan yang berbeda pada awalnya, bersama menemukan satu tujuan dan visi pada akhirnya, yaitu untuk menjaga harta bangsa yang harusnya menjadi ciri khas negara ini. Orangutan dan berbagai satwa liar yang sedikit demi sedikit tersingkirkan dengan majunya ...
Bookmark and Share

Paulinus Kristianto | 01 Juli 2013
SELAMATKAN BUFFER ZONE TNTP, SEBELUM TERLAMBAT

Tentu saja bagi penduduk asli Kalimantan sudah terbiasa melihat hutan-hutan digunduli, tanah dan hutan berubah jadi lubang-lubang tambang dan sungai-sungai menjadi saluran limbah pabrik. Bukan sebuah kesengajaan jika akhirnya mereka mati rasa dari segala yang mereka lihat dan rasakan setiap harinya. Sumber daya alam yang melimpah di Kalimantan akhirnya menjadi dongeng, dan kenyataan menunjukkan masyarakat Kalimantan hidup di tengah pengerukan sumber daya alam.  Ketika masyarakat menuntut keadilan dengan cara adat istiadat yang ada di daerah mereka, bukanlah keadilan yang didapatkan melainkan pelecehan kearifan lokal dengan mengatasnamakan hukum dan undang-undang.  Memasuki Sungai Sekonyer, di sebelah selatan adalah hutan bagian dari Taman ...
Bookmark and Share

Paulinus Kristianto | 15 Juni 2013
ORANGUTAN KOTA BELAJAR HIDUP TENTANG HUTAN

Orangutan merokok, meminum air seninya sendiri, memakan muntahan makanan yang ia makan, menjilati jeruji besi kandang atau bahkan terkadang memukul-mukulkan tubuhnya ke tembok, merupakan gejala-gejala stres yang diakibatkan oleh keadaan sekitarnya. Memang orangutan tidak bisa berbicara dalam bahasa manusia, tetapi kita bisa berkomunikasi dan memahami apa yang sedang terjadi dengan mereka, apa yang mereka pikirkan atau mereka rasakan. Beberapa orangutan bahkan menunjukkan gejala stres dengan mencabuti bulu-bulu di tubuhnya, kemudian ia tidak mau makan dan menjadi kurus serta dehidrasi yang menyebabkan kematian. Kesepian dan tidak adanya ruang gerak menjadi alasan utama banyaknya orangutan yang mengalami stres di dalam kandang. Agar ...
Bookmark and Share

Yosha Melinda | 01 Juni 2013
BELAJAR PRIMATA DENGAN JAKARTA NANYANG SCHOOL

“Miss, can I save orangutan too?” Sebuah pertanyaan terlontar dari murid sekolah Jakarta Nanyang International School, setelah dia menyaksikan presentasi dari saya tentang orangutan di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta. Presentasi kali ini lebih menantang karena membawakannya dengan bahasa asing. Ditambah siswa yang hadir adalah siswa sekolah dasar sehingga harus dikemas semenarik mungkin. Kami memulai tour ‘Save Orangutan’ dengan mengelilingi Pusat Primata Schmutzer yang berada di dalam Kebun Binatang Ragunan. Kami pun mulai memasuki Schmutzer, kami disambut dengan teriakan siamang, primata jenis kera endemik Indonesia dan Malaysia. Para murid pun bertanya-tanya apakah itu suara kera atau monyet. Mengelilingi Schmutzer sambil mengenal ...
Bookmark and Share

Hal:
Shop Orangufriends Public Figure Event The Ape teams
Our Partner
Monkey BusinessOrangutan outreachAustraliansave orangutanCaptive Orangutan Enrichment Angel Projects Captive Orangutan Enrichment Angel Projects www.ifaw.orgOrangutan AppealethikoolOrangutan.lu
Facebook Youtube Twitter Vimeo
 
Recent news
Pemerintah Belum Bertindak Atas Kerusakan Teluk Balikpapan

Kerusakan Teluk Balikpapan Akibat Perubahan RTRW

Kerusakan Lingkungan Teluk Balikpapan Ancam Matapencaharian Nelayan

Gubernur Ingatkan Kebakaran Hutan

Ekowisata Orangutan Tanjung Puting Terancam Kelapa Sawit

 

Stories From Field

Vored

Nature Alert

Buku

Sound4orangutan

 
Find COP Facebook
 
 
 
 
   
Centre for Orangutan Protection
WTC II Lt. 18 Jl. Jend. Sudirman Kav. 29 Jakarta 12920
email: info@orangutanprotection.com